Rabu, 09 Juli 2008

PROPOSAL SKRIPSI 2

Utama

PROPOSAL PENELITIAN

IDENTIFIKASI JENIS SEMUT

DAN PERANANNYA TERHADAP FISIOLOGI TUMBUHAN

PADA PERKEBUNAN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.).

Oleh :

Nama : Arief Rahman

N P M : 306.11.201301.04.061

Jurusan : Pendidikan Biologi

Diajukan sebagai bahan seminar Judul Proposal

Dalam rangka penyusunan Skripsi

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2008

A. JUDUL PENELITIAN

Identifikasi Jenis Semut dan Peranannya terhadap Fisiologi Tumbuhan pada Perkebunan Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.)

B. PENDAHULUAN

Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini. Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “sosial” dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki per-adaban yang mirip dengan peradaban manusia. Meski tampak serupa, semut terbagi dalam banyak spesies berdasarkan gaya hidup dan ciri-ciri fisiknya. Makhluk hidup ini sebenarnya memiliki sekitar 8.800 spesies. (Harun Yahya, 2003).

Semut cenderung tinggal pada tumbuhan karena adanya cairan ber-nama “nektar residu” yang dikeluarkan tumbuhan. Cairan nektar ini merupakan daya tarik bagi semut untuk mendatangi tumbuhan. Banyak spesies tumbuhan yang terbukti mengeluarkan cairan ini pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, pohon ceri hitam menghasilkan cairan ini hanya tiga minggu dalam setahun. Tentu pengeluaran cairan pada waktu ini bukan kebetulan karena waktu tiga minggu ini bertepatan dengan satu-satunya waktu sejenis ulat menyerang pohon ceri hitam. Semut yang ter-tarik pada nektar dapat membunuh ulat ini serta melindungi tumbuhan..

Semut memiliki tempat penyimpanan dalam tumbuhan ini, tempat mereka memelihara larva dan menyembunyikan sampah-sampah organik mereka (seperti semut mati, potongan tubuh serangga, dan sebagainya), yang disebut “daun semut”. Tumbuhan menggunakan sampah-sampah ini sebagai sumber nitrogen. Selain itu, permukaan dalam dari ruang daun menyerap karbondioksida yang dihasilkan semut, sehingga mengurangi jumlah air yang menguap melalui pori-pori daun.. Pencegahan penguapan air ini sangat penting bagi tumbuhan penghasil zat kimia yang hidup di daerah tropis, karena tumbuhan ini tidak pernah dapat mendapatkan kebutuhan airnya langsung dari tanah karena tidak memiliki akar.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan identifikasi jenis semut pada perkebunan nanas (Ananas comosus (L.) Merr.). Penelitian ini dilakukan di desa Tahai yang merupakan daerah perkebunan terluas di Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas.

C. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis semut pada perkebunan nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) dan bagaimanakah peranannya terhadap tumbuhan nanas tersebut.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis semut yang terdapat pada perkebunan nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) serta peranannya terhadap fisiologi tumbuhan nanas tersebut.

E. METODE PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Line Transek dan metode titik hitung. Metode Line Transek adalah metode pengamatan dengan cara berjalan perlahan terus menerus dan mencatat semua kontak di sepanjang kedua sisi jalur perjalanannya. Metode titik hitung dilakukan dengan berjalan kesuatu tempat tertentu, memberi tanda dan membuat jebakan, selanjutnya mencatat semua jenis semut yang ditemukan selama jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya (10menit), sebelum bergerak ke titik selanjutnya.

Titik hitung pada penelitian ini dengan menggunakan plot-plot penelitian di sepanjang transek tadi, dengan jarak antar plot sepanjang 10 meter. Penelitian ini tdak berdasarkan panjang transek, tetapi akan berdasarkan pada waktu. Artinya, dalam penelitian ini dilaksanakan dari pukul 08.00 – 17.00 setiap hari selama 1 minggu.

2. Teknik Analisis Data

Jenis semut yang ditemukan dihitung dengan menggunakan rumus. Untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan jenis semut yang diperoleh maka digunakan perhitungan statistik sebagai berikut :

1. Untuk menghitung nilai kemelimpahan menggunakan rumus Nilai Penting (NP) menurut Odum (1993).

Kerapatan Relatif ( K ) =

Jumlah individu suatu spesies

Total cuplikan / jebakan

Kerapatan Relatif ( KR ) =

Kerapatan individu suatu spesies

x 100 %

Total kerapatan seluruh spesies

Frekuensi ( F ) =

Jumlah cuplikan ditempati suatu spesies

Jumlah seluruh cuplikan

Frekuensi Relatif ( FR ) =

Frekuensi spesies____

x 100 %

Frekuensi seluruh spesies

2. Untuk menghitung keanekaragaman dapat dihitung dengan indeks Diversitas (keanekaragaman) Shannon-Winner dalam Odum (1993) sebagai berikut :

H = - Σ Pi Ln Pi

Dimana :

Pi : Kemelimpahan proporsional dari jenis kemelimpahan -1

Pi : Ni/N

Ni : Jumlah individu jenis kemelimpahan -1

N : Jumlah individu keseluruhan jenis dalam komunitas

3. Indeks dominansi (D) (Simpson, 1949) :

D =

ni2

x 100 %

N2

Dimana :

D = Indeks Dominansi

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = Jumlah total individu

Untuk menganalisis data hasil penelitian, dipergunakan Kai Kuadrat Test (Chy Square Test) dengan α = 5 % untuk mengetahui pengaruh (depedensi) kehadiran spesies semut terhadap fisiolgi tumbuhan nanas (Ananas comosus (L.) Merr.).

BUKU ACUAN YANG TELAH DIMILKI

  1. Kartolo, Wulangi. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
  2. Manurung, Binari. 1995. Dasar-dasar Ekologi Hewan. IKIP Medan.
  3. Suripto. 1997. Struktur Hewan. ITB Bandung
  4. Suripto. 1997. Fisiologi Hewan. ITB Bandung
  5. Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Nonparametrik. BPFE Yogyakarta
  6. Tarumingkeng, Rudy. 1994. Dinamika Populasi. Sinar Harapan. Jakarta
  7. Yahya, Harun. 2003. Menjelajahi Dunia Semut.(versi MS Word) ; alih bahasa, Fajariska… (at al.); editor, Catur Sri Herwanto. – Jakarta : Flobal Cipta Publishing, 2002
  8. Batubara, Ridwanti. 2002. Fisiologi Serangga Hutan. Universitas Sumatera Utara

Tidak ada komentar: